Inflasi : Pengertian, Jenis Inflasi, Teori Inflasi, Dampak dan Cara Mengatasi

pengertian inflasi

pengertian inflasi

Kenaikan harga barang dapat bersifat sementara atau berlangsung terus-menerus. Ketika kenaikan tersebut berlangsung dalam waktu yang lama dan terjadi hampir pada seluruh barang dan jasa maka gejala ini disebut inflasi. Jadi, kenaikan harga pada satu atau dua jenis barang tidak dapat dikategorikan sebagai inflasi.

Dengan demikian, inflasi (inflation) adalah kenaikan harga barangbarang yang bersifat umum dan terus-menerus. Lawan dari inflasi adalah deflasi (deflation), yaitu kondisi di mana tingkat harga mengalami penurunan terus-menerus

Dari penjelasan di atas, ada tiga komponen yang menjadi indikasi kenaikan harga hingga dikategorikan sebagai inflasi, yaitu adanya kenaikan harga, kenaikan harga tersebut bersifat umum dan berlangsung terus-menerus.

  1. Jenis Jenis Inflasi
    a) Berdasarkan Tingginya InflasiBerdasarkan tingginya inflasi per tahun, inflasi digolongkan menjadi inflasi ringan (di bawah 10% per tahun), sedang (10% hingga 25%), berat (25% hingga 100%), dan hiperinflasi (lebih dari 100%).
    b) Berdasarkan Sumber Penyebab
    Berdasarkan sumber penyebabnya, inflasi digolongkan menjadi inflasi tekanan permintaan (demand full inflation) dan inflasi dorongan biaya (cost push inflation). Inflasi tekanan permintaan terjadi karena meningkatnya permintaan atau pembelian masyarakat terhadap barang dan jasa. Sedangkan inflasi dorongan biaya bersumber dari kenaikan biaya produksi, misalnya kenaikan harga bahan baku, energi, atau upah pekerja. Inflasi juga dapat terjadi karena kedua sebab tersebut (inflasi campuran).
    c) Berdasarkan Asalnya
    Berdasarkan asalnya, inflasi digolongkan menjadi inflasi dari dalam negeri (domestic inflation) dan inflasi dari luar negeri (imported inflation).
  2. Teori-Teori Inflasi
    a) Kuantitas
    Teori kuantitas tergolong teori inflasi yang paling awal. Meskipun demikian, masih bisa digunakan untuk menjelaskan proses inflasi pada zaman modern saat ini. Teori ini dipelopori oleh Irving Fisher. Teori ini menekankan bahwa inflasi dipengaruhi oleh pertambahan jumlah uang beredar dan anggapan masyarakat terhadap kenaikan harga-harga (faktor psikologis).Menurut teori kuantitas, apabila penawaran uang bertambah maka tingkat harga umum juga akan naik. Hubungan langsung antara harga dan kuantitas uang seperti yang digambarkan oleh teori kuantitas uang sederhana dapat digunakan untuk menerangkan situasi inflasi.b) Teori Keynes
    Menurut Keynes, inflasi terjadi karena ada sebagian masyarakat yang ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya. Proses inflasi merupakan proses perebutan bagian rezeki di antara kelompok-kelompok sosial yang menginginkan bagian lebih besar dari yang bisa disediakan oleh masyarakat tersebut. Proses perebutan ini terlihat pada keadaan di mana permintaan masyarakat terhadap barang-barang selalu melebihi jumlah barang yang tersedia. Hal ini menimbulkan apa yang disebut celah inflasi atau inflationary gap.

    Celah inflasi timbul karena golongangolongan masyarakat berhasil mewujudkan keinginan mereka menjadi permintaan efektif (permintaan berdaya beli) terhadap barang-barang dan jasa. Golongan masyarakat tersebut adalah pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja. Pemerintah berusaha memperoleh pendapatan yang besar dengan cara mencetak uang baru. Pengusaha melakukan investasi dengan modal yang diperoleh dari kredit bank. Sedangkan pekerja berusaha memperoleh kenaikan upah/gaji agar bisa lebih banyak membeli barang dan jasa. Inflasi akan terus berlangsung selama jumlah permintaan efektif dari semua golongan masyarakat tersebut melebihi jumlah output yang dihasilkan.

    c) Teori Strukturalis
    Teori strukturalis disusun berdasarkan pada pengalaman di negara-negara Amerika Latin. Teori ini memberikan perhatian besar terhadap struktur perekonomian di negara berkembang. Inflasi di negara berkembang terutama disebabkan oleh faktorfaktor struktur ekonominya. Menurut teori ini, kondisi struktur ekonomi negara berkembang yang dapat menimbulkan inflasi adalah:

    (1) Ketidakelastisan Penerimaan Ekspor
    Nilai ekspor di negara berkembang tumbuh secara lamban dibandingkan pertumbuhan sektor-sektor lain. Adapun penyebabnya adalah harga produk-produk pertanian yang tidak stabil atau rendah dan produksi barang-barang ekspor tidak mampu mengikuti perubahan harga.

    (2) Ketidakelastisan Penawaran atau Produksi Makanan di Dalam Negeri
    Produksi bahan makanan dalam negeri tidak tumbuh secepat pertambahan penduduk dan pendapatan perkapita. Hal ini menyebabkan harga bahan makanan di dalam negeri cenderung naik, sehingga melebihi kenaikan harga barang-barang lain. Dampak yang ditimbulkan adalah munculnya tuntutan karyawan untuk mendapat kenaikan upah atau gaji. Naiknya upah karyawan menyebabkan kenaikan ongkos produksi. Hal ini berarti akan menaikkan harga barang-barang. Kenaikan harga barang-barang tersebut mengakibatkan munculnya kenaikan upah lagi. Kenaikan upah kemudian diikuti oleh kenaikan harga barang-barang, begitu seterusnya.

  3. Proses Terjadinya Inflasi
    Bagaimana cara kita menjelaskan proses terjadinya inflasi di Indonesia? Seperti Anda ketahui, inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi penawaran (cost push inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflasi. Cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara mitra dagang, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price), dan terjadi kekurangan penurunan akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.Faktor penyebab terjadi demand pull inflation adalah tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaan (output gap). Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang melebihi output potensialnya atau permintaan total aggregate demand) lebih besar dari pada kapasitas perekonomian. Sementara itu, faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi apakah lebih cenderung bersifat adaptif. Hal ini tercermin dari pembentukan harga di tingkat produsen dan pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar keagamaan dan penentuan upah minimum regional (UMR).Agar lebih jelas, perhatikan bagan berikut.
    penyebab inflasi

    Dari bagan di atas, kita dapat mengelompokkan inflasi di Indonesia menjadi dua macam, yaitu:
    a) Inflasi Inti
    Yaitu inflasi yang dipengaruhi oleh faktor fundamental, yaitu:
    (1) Interaksi permintaan-penawaran.
    (2) Lingkungan eksternal: nilai tukar, harga komoditas internasional, inflasi mitra dagang.
    (3) Ekspektasi inflasi dari pedagang dan konsumen.

    b) Inflasi Non-Inti
    Yaitu inflasi yang dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Dalam hal ini terdiri atas:
    (1) Inflasi Volatile Foods
    Inflasi yang dipengaruhi shocks dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, gangguan penyakit.
    (2) Inflasi Administered Prices
    Inflasi yang dipengaruhi shocks berupa kebijakan harga pemerintah, seperti harga BBM, tarif listrik, tarif angkutan, dan lain-lain.

  4. Dampak Inflasi terhadap Kegiatan Ekonomi
    Inflasi mempunyai dampak terhadap individu maupun bagi kegiatan perekonomian secara luas. Dampak yang ditimbulkan dapat bersifat negatif ataupun positif, tergantung pada tingkat keparahannya. Laju inflasi yang terlalu tinggi akan mengganggu pertumbuhan ekonomi dan menyengsarakan masyarakat yang berpenghasilan tetap dan rendah. Berikut ini adalah dampak yang ditimbulkan oleh inflasi.
    a) Dampak Positif Inflasi
    Pengaruh positif inflasi terjadi apabila tingkat inflasi masih berada pada persentase tingkat bunga kredit yang berlaku. Misalnya, pada saat itu tingkat bunga kredit adalah 15% pertahun dan tingkat inflasi 5%. Bagi negara maju, inflasi seperti ini akan mendorong kegiatan ekonomi dan pembangunan. Mengapa demikian? Hal ini terjadi, karena para pengusaha/wirausahawan di negara maju dapat memanfaatkan kenaikan harga untuk berinvestasi, memproduksi, serta menjual barang dan jasa.b) Dampak Negatif Inflasi
    Inflasi yang terlalu tinggi membawa dampak yang tidak sedikit terhadap perekonomian, terutama tingkat kemakmuran masyarakat. Dampak inflasi tersebut, antara lain:

    (1) Dampak Inflasi terhadap Pemerataan Pendapatan
    Inflasi akan merugikan orang yang berpendapatan tetap, seperti pensiunan dan pegawai negeri. Kerugian lain akibat inflasi juga akan dialami oleh mereka yang menyimpan kekayaan dalam bentuk uang kas (uang tunai) atau mereka yang menyimpan uang kas di rumah (hoarding).

    Adapun pihak-pihak yang mendapat keuntungan dengan adanya inflasi adalah orang yang persentase kenaikan pendapatannya melebihi persentase kenaikan inflasi, mereka yang memiliki kekayaan dalam bentuk barang atau emas, dan buruh yang tergabung dalam serikat pekerja yang kuat, sehingga mereka dapat menuntut kenaikan upah melebihi kenaikan laju inflasi.

    Apa yang dapat Anda simpulkan dari penjelasan di atas? Ternyata, inflasi memberi dampak yang berbeda. Ada masyarakat yang diuntungkan dan ada pula yang dirugikan, maka dengan adanya inflasi, kesenjangan pendapatan masyarakat akan semakin terlihat.

    (2) Dampak Inflasi terhadap Output (Hasil Produksi)
    Dampak inflasi terhadap hasil produksi akan terjadi dua kemungkinan, yaitu bisa meningkatnya hasil produksi. Dalam keadaan inflasi, biasanya kenaikan harga barang mendahului upah/gaji, sehingga keuntungan yang diperoleh para pengusaha akan meningkat.

    (3) Mendorong Penanaman Modal Spekulatif
    Inflasi menyebabkan para pemilik modal cenderung melakukan kegiatan spekulatif. Hal ini dilakukan dengan membeli rumah, tanah, dan emas yang nilainya relatif stabil. Cara ini dirasa oleh mereka lebih menguntungkan.

    (4) Menyebabkan Tingkat Bunga Meningkat dan Akan Mengurangi Investasi
    Untuk menghindari kemerosotan nilai uang dari modal yang mereka pinjamkan, lembaga keuangan akan menaikkan suku bunga pinjaman. Apabila tingkat inflasi tinggi, suku bunga juga tinggi. Tingginya suku bunga pinjaman akan mengurangi penanaman modal untuk membuka usahausaha produktif.

    (5) Menimbulkan Ketidakpastian Keadaan Ekonomi di Masa Depan
    Tingkat inflasi yang cukup parah dan gagal dikendalikan oleh pemerintah akan berdampak pada ketidakpastian ekonomi. Selanjutnya, arah perkembangan ekonomi sulit diramalkan. Keadaan ini akan mempersulit masyarakat (konsumen) maupun pengusaha. Konsumen cenderung melakukan penimbunan barang karena takut barang tidak tersedia. Produsen akan sulit memperhitungkan biaya produksi karena harga bahan baku terus berubah.

    (6) Menimbulkan Masalah Neraca Pembayaran
    Inflasi di dalam negeri menyebabkan harga barang-barang impor menjadi lebih murah sehingga masyarakat lebih menyukai barang impor. Hal ini berpengaruh pada terjadinya defisit neraca pembayaran dan kemerosotan nilai mata uang dalam negeri.

  5. Cara Mengatasi Inflasi
    Inflasi ternyata memiliki dampak yang merugikan masyarakat, terutama masyarakat miskin dan golongan berpenghasilan tetap. Dalam tingkat yang tinggi, inflasi dapat mengganggu jalannya perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, pemerintah melalui Bank Indonesia memiliki kebijakan untuk mengendalikan inflasi. Yang dimaksud dengan mengendalikan di sini bukan menghilangkan inflasi sama sekali, tetapi berusaha mencapai tingkat inflasi yang ideal (diharapkan).
    Berikut ini, Anda akan mengenal beberapa kebijakan pemerintah dalam mengendalikan inflasi.a) Kebijakan Moneter
    Menurut teori moneter klasik, inflasi terjadi karena penambahan jumlah uang beredar. Dengan demikian, secara teoretis relatif mudah untuk mengatasi inflasi, yaitu dengan mengendalikan jumlah uang beredar itu sendiri. Kebijakan moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar. Ketika jumlah uang beredar terlalu berlebihan sehingga inflasi meningkat tajam, Bank Indonesia akan segera menerapkan berbagai kebijakan moneter untuk mengurangi peredaran uang.

    Jenis-jenis kebijakan moneter tersebut antara lain penetapan persediaan kas, politik diskonto, dan operasi pasar terbuka. Pada dasarnya, kebijakan-kebijakan tersebut bertujuan mengurangi jumlah uang beredar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

7 − 3 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.