Lapisan Litosfer Sial dan Sima

Pada artikel sebelumnya kita telah membahas pengertian litosfer, pada artikel berikut ini kita akan membahas lebih dalam tentang lapisan litosfer. Secara umum pengertian litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling luar/atas yang terdiri atas batuan dengan ketebalan rata rata 1200 km. Lapisan litosfer terdiri dari 2 bagian utama yaitu :
1. Lapisam Sial
Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan aluminium, senyawanya dalam bentuk SIO2 dan AI2O2. Pada lapisan ini terbentuk dari berbagai batuan antara lain batuan sedimen, granit, andesit, batuan metomorf dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak, bersifat padat dan batu bertebaran rata rata sampai 35 km. Kerak bumi ini terbagi dua bagian yaitu:
a) kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan granit, dibagian atasnya dan batuan beku basalt di bagian bawahnya. Usia lapisan kerak benua adalah sekitar 3,7-4,28 miliar tahun ditemukan di Narryer Gneiss Terrane di barat Australia dan di Acasta Gneiss Kanada.
b) Kerak samudra, merupakan benda [padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, di bawahnya batuan batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan periodik. Kerak ini menempati dasar samudra dan usia kerak samudra saat ini adalah sekitar 200 juta tahun.
2. Lapisan Sima
Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SIO2 dan MgO. Lapisan mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium, yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan ini bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata rata 65 km.
Litosfer ditopang oleh astenofer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenofer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan. Litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan retakan, sedangkan astenosfer berubah seperti cairan kental. Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer. Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terkuat bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914 yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. Konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (litosfer) diatas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lembab (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.